Rabu, 02 Desember 2015

Pediococcus cerevisiae Bakteri Pembuat Sosis


Pediococcus cerevisiae Bakteri Pembuat Sosis



      
Pediococcus adalah genus bakteri yang termasuk  bakteri asam laktat (BAL) dengan ciri non-motil (tidak bergerak) dan memiliki bentuk sferis. Sel bakteri ini terbagi ke dalam dua  bidang sehingga membentuk pasangan, tetrad (terususun empat), atau gumpalan sel sferis yang lebih besar.

Bakteri ini adalah gram positif berbentuk bulat, khususnya terdapat berpasangan. Genus Pediococcus  termasuk golongan fakultatif anaerob dan untuk hidup memerlukan lingkungan yang kaya nutrisi serta mengandung faktor pertumbuhan dan gula yang dapat difermentasi.

Bakteri ini termasuk homofermentatif (hanya menghasilkan asam laktat) Suhu optimum untuk pertumbuhan Pediococcus adalah 25-30 °C dan pH optimum ± 6. Spesies dan galur dari genus ini berbeda dalam toleransi atau ketahanannya terhadap oksigen,  pH, suhu, resistensi antibiotik, dan NaCl. Beberapa galur dari
 Pediococcus telah diketahui memiliki satu atau lebih  plasmid dalam berbagai ukuran, yang sebagian di antaranya mengkodekan gen untuk fermentasi karbohidrat dan produksi bakteriosin.

Bakteri Pediococcus banyak digunakan dalam pembuatan sosis. Bahan baku sosis  bermacam-macam jenisnya, ada yang menggunakan daging sapi, daging ayam dan daging ikan. Sosis adalah satu-satunya produk daging terfermentasi. Sosis yang telah diolah kemudian disimpan pada suhu 8 derajat celcius selama 40 hari atau lebih, yang selama waktu itu terjadi fermentasi asam laktat disertai dehidrasi daging yang cukup. Tentu saja hal ini meningkatkan kadar garam yang bersama dengan asam laktat mencegah pertumbuhan organisme yang merusak. Saat tumbuh pada daging,
         
          Sosis fermentasi dikenal dengan istilah dry sausage atau semi dry sausage. Contoh sosis jenis ini antara lain adalah Salami Sausage, Papperson Sausage, Genoa Sausage, Thurringer Sausage, Cervelat SausageChauzer Sausage. Bentuk bakteri Pediococcus cerevisiae adalah Tetracoccus yang artinya bakteri kokus yang bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar.

      Klasifikasi bakteri ini yaitu :

Kingdom  : Bacteria
Filum        : Firmicutes
Kelas        : Bacilli
Ordo         : Lactobacillales
Famili       : Lactobacillaceae
Genus       : Pediococcus
Species     : Pediococcus cerevisiae





Senin, 30 November 2015

Jawaban X MIA 2 Indah Nurbaeti

      1. Karena pada awalnya resistensi terjadi di rumah sakit, lalu berkembang jg dilingkungan masyarakat, khususnya Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli. Hal ini terjadi akibat penggunaan antibiotik yg tdk tepat & penerapan kewaspadaan standar yg tdk benar di fasilitas pelayanan kesehatan.(Sumber: Artikel 1) 
      2. Ya,penggunaan antibiotik secara tepat dapat mengurangi resistensi antibiotik di dlm tubuh (Sumber: Artikel 2)
      3. Walaupun fakta yg terdapat pada artikel ke3 bahwa selama beberapa tahun penggunaan antibiotika tdk terkontrol yg berakibat pada ancaman jiwa manusia jika semua antibiotika yg ada mulai resistensi, Penggunaan antibiotik dapat diteruskan dengan menyerahkan kpd pihak yg terkait dan bertanggung jawab,yaitu tenaga kesehatan,pemerintah(regulasi), dan masyarakat. Bakteri yg mudah kebal terhadap antibiotik yaitu Penisilin,Streptomisin,Streptococcus pneumoniae,Staphylococcus aureus,Escherichia coli
      4. Lebih menitik beratkan kpd Resistensi antibiotik didalam tubuh,karena pada permasalahannya penyebaran bakteri yg tahan terhadap antibiotik.(Sumber: Artikel 1,2,3,UU)
      5. Resistensi antibiotik yaitu permasalahan penyebaran bakteri yg tahan terhadap antibiotik.  Penggunaan antibiotika dilingkungan masyarakat yg cukup tinggi, Hal ini perlu penyuluhan penggunaan antibiotik yg tepat sesuai range terapi. Jadi antibiotik tidak mesti dihentikan karena ada kalanya suatu waktu kita membutuhkannya dgn dosis tertentu.